deepseek
Home » DeepSeek: Benarkah 50 Ribu Chip Nvidia Disimpan Secara Ilegal?

DeepSeek: Benarkah 50 Ribu Chip Nvidia Disimpan Secara Ilegal?

by harrydiyantoro@gmail.com
0 comments

Perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, sedang menjadi sorotan setelah munculnya tuduhan bahwa mereka menyimpan 50.000 chip Nvidia H100 secara ilegal. Tuduhan ini semakin memperburuk ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok dalam perang teknologi, terutama dalam sektor AI yang kini menjadi pusat persaingan global. Jika tuduhan ini benar, maka hal ini bisa berdampak besar terhadap regulasi ekspor teknologi canggih dan keseimbangan kekuatan dalam industri kecerdasan buatan.

Lalu, bagaimana awal mula kasus ini? Apa dampaknya bagi industri AI global? Dan bagaimana reaksi dari berbagai pihak, termasuk Nvidia dan pemerintah Amerika Serikat? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai kontroversi yang mengguncang industri teknologi dunia.

Latar Belakang DeepSeek

Profil DeepSeek

DeepSeek merupakan perusahaan rintisan AI yang berbasis di Hangzhou, Tiongkok. Didirikan pada tahun 2023 oleh Liang Wenfeng, DeepSeek dengan cepat mendapatkan perhatian industri teknologi berkat pengembangannya dalam model AI canggih. Liang, yang sebelumnya mendirikan hedge fund, mengalihkan fokusnya ke AI dan mendanai pengembangan teknologi DeepSeek.

Startup ini semakin mencuat setelah berhasil mengembangkan DeepSeek-V3, sebuah model AI yang diklaim memiliki kinerja tinggi dengan biaya pengembangan hanya US$5,6 juta. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan investasi besar yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan AI di Amerika Serikat, seperti OpenAI dan Google DeepMind.

Keberhasilan DeepSeek ini menimbulkan banyak pertanyaan di industri, terutama bagaimana mereka dapat mencapai efisiensi tersebut tanpa akses ke chip Nvidia H100 yang telah dibatasi ekspornya oleh Amerika Serikat.

Peraturan Ekspor AS dan Larangan Chip Nvidia ke Tiongkok

Sejak tahun 2022, Amerika Serikat memperketat regulasi ekspor teknologi ke Tiongkok, terutama untuk chip kecerdasan buatan yang digunakan dalam pengembangan AI. Nvidia H100, yang merupakan salah satu chip AI paling canggih, masuk dalam daftar produk yang dilarang untuk diekspor ke perusahaan-perusahaan Tiongkok.

Tujuan dari larangan ini adalah untuk membatasi akses Tiongkok terhadap teknologi canggih yang dapat digunakan dalam pengembangan AI militer dan ekonomi global. Larangan ini memaksa banyak perusahaan Tiongkok untuk mencari alternatif atau bahkan mengembangkan chip mereka sendiri.

Tuduhan DeepSeek Menyimpan 50.000 Chip Nvidia H100

Klaim dari CEO Scale AI

Tuduhan terhadap DeepSeek pertama kali diungkapkan oleh Alexander Wang, CEO dari Scale AI. Dalam sebuah wawancara yang menyebutkan bahwa DeepSeek memiliki sekitar 50.000 chip Nvidia H100. Jika tuduhan ini benar, maka perusahaan tersebut diduga melanggar kontrol ekspor AS yang melarang penjualan chip AI canggih ke perusahaan-perusahaan di Tiongkok.

DeepSeek sendiri hingga kini belum memberikan pernyataan resmi mengenai tuduhan tersebut. Namun, muncul dugaan bahwa perusahaan ini memperoleh chip Nvidia H100 dari jalur tidak resmi atau melalui pihak ketiga yang tidak terikat dengan regulasi ekspor AS.

Respons Pemerintah Amerika Serikat

Pemerintah AS telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sedang menyelidiki dugaan penyimpanan chip ilegal ini. Jika terbukti benar, langkah-langkah tegas dapat diambil terhadap perusahaan-perusahaan yang terlibat. Termasuk sanksi ekonomi dan pembatasan lebih lanjut terhadap teknologi yang bisa diakses oleh perusahaan AI asal Tiongkok.

Dampak Terhadap Pasar Saham dan Industri Teknologi

Guncangan di Pasar Saham

Berita mengenai efisiensi luar biasa DeepSeek dalam pengembangan AI serta dugaan kepemilikan chip Nvidia secara ilegal telah mengguncang pasar saham global. Saham perusahaan teknologi besar seperti Nvidia, Microsoft, Meta, dan Alphabet mengalami penurunan signifikan.

  • Nvidia mengalami penurunan nilai pasar hampir US$600 miliar dalam satu hari, yang menjadi salah satu penurunan terbesar dalam sejarah perusahaan.
  • Saham Microsoft dan Meta juga terdampak karena kekhawatiran bahwa dominasi mereka dalam industri AI dapat terancam oleh perusahaan AI dari Tiongkok yang semakin kompetitif.

Analis dari Bernstein meragukan klaim bahwa DeepSeek mampu mengembangkan model AI dengan biaya yang sangat rendah. Mereka menyoroti bahwa biaya pelatihan model DeepSeek-V3 kemungkinan jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan. Dan bahwa kepemilikan chip Nvidia bisa menjadi salah satu faktor kunci yang mendukung efisiensi DeepSeek.

Reaksi dari Nvidia dan Pihak Terkait

Pernyataan Nvidia

Nvidia merespons tuduhan ini dengan sikap yang cukup netral. Mereka menyatakan bahwa pencapaian DeepSeek adalah bukti bahwa AI terus berkembang dengan pesat. Namun, mereka juga menegaskan bahwa pengembangan model AI skala besar tetap memerlukan GPU Nvidia dan infrastruktur komputasi yang sangat kuat.

Di sisi lain, jika terbukti bahwa chip Nvidia H100 memang disimpan secara ilegal oleh DeepSeek. Maka Nvidia bisa menghadapi investigasi lebih lanjut terkait bagaimana chip tersebut bisa beredar di luar jalur resmi.

Potensi Tindakan Pemerintah AS

Pemerintah AS sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk memperketat regulasi ekspor teknologi AI lebih lanjut. Ini termasuk memperluas daftar perusahaan yang dilarang mengakses teknologi AS serta memperkenalkan sistem pelacakan yang lebih ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi ekspor.

Jika tuduhan terhadap DeepSeek terbukti benar, maka kemungkinan besar pemerintah AS akan menerapkan sanksi berat terhadap perusahaan yang terlibat dalam distribusi ilegal chip Nvidia H100 ke Tiongkok.

Implikasi Kasus DeepSeek terhadap Industri AI Global

Pengetatan Regulasi Ekspor AS

Kasus ini berpotensi mempercepat pengetatan kontrol ekspor AS terhadap teknologi AI. Pemerintah AS kemungkinan akan memberlakukan larangan lebih ketat terhadap ekspor chip AI. Perangkat lunak AI, serta layanan cloud computing yang dapat digunakan oleh perusahaan AI Tiongkok.

Pergeseran Keseimbangan Kekuasaan dalam Industri AI

Meskipun menghadapi sanksi dan pembatasan ekspor. DeepSeek membuktikan bahwa perusahaan AI asal Tiongkok masih mampu berkembang dan bersaing dengan perusahaan AI global. Ini bisa memicu pergeseran kekuatan dalam industri AI, di mana perusahaan-perusahaan AI asal Tiongkok semakin diperhitungkan dalam persaingan global.

Perubahan Strategi Perusahaan AI Global

Dengan berkembangnya perusahaan seperti DeepSeek. Perusahaan AI di AS dan negara-negara Barat mungkin harus meningkatkan efisiensi dan inovasi mereka untuk tetap kompetitif. Ini bisa mengarah pada perubahan strategi investasi dan pengembangan AI di tingkat global.

Akankah DeepSeek Mengubah Peta Persaingan AI Global?

Kasus DeepSeek menjadi sinyal bagi industri teknologi global bahwa regulasi terkait ekspor teknologi canggih harus diperketat untuk mencegah kebocoran teknologi ke negara pesaing. Namun, kasus ini juga menunjukkan bahwa industri AI Tiongkok tidak dapat diabaikan dan memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di masa depan.

Apakah DeepSeek benar-benar menyimpan 50.000 chip Nvidia secara ilegal? Ataukah ini hanya bagian dari strategi geopolitik untuk membatasi kemajuan AI di Tiongkok? Hanya waktu dan penyelidikan lebih lanjut yang bisa memberikan jawaban pasti.

Leave a Comment

Titik Pandang Indonesia

Situs Titik Pandang Indonesia adalah platform digital yang bertujuan untuk menyajikan informasi, perspektif, atau narasi yang berfokus pada berbagai aspek Indonesia, baik dari segi budaya, wisata, ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

Copyright @2024 – All Right Reserved.